Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pemasteran Murai Batu (MB) trotolan yang tepat dan efektif

gambar trotolan murai batu jantan
Murai Batu Trotolan

Onkicau.com - Sekarang ini sudah banyak sekali para Kicau Mania yang berhasil menangkarkan burung Murai Batu (MB). Selain untuk menyalurkan hobi, beternak Murai Batu juga menjadi bisnis yang cukup menjanjikan dengan penghasilan yang fantastis.

Harga burung Murai Batu yang cukup tinggi dan stabil dipasaran serta didukung minat para penggemar Murai Batu yang semakin hari semakin meningkat terhadap Murai Batu anakan / trotolan dibanding Murai Batu muda hutan (MH), membuat anakan / trotolan Murai Batu hasil penangkaran laris manis dipasaran.

Alasan para penggemar burung Murai Batu lebih memilih untuk memelihara Murai Batu anakan / trotolan terbilang cukup beragam, di antaranya karena harganya lebih murah dari Murai Batu dewasa atau yang sudah jadi, dan resiko kematiannya juga relatif lebih kecil dibandingkan dengan Murai Batu muda hutan (MH).

Baca juga: Kelebihan trotolan Murai Batu hutan dibanding trotolan Murai Batu ternak

Selain itu, Murai Batu trotolan,juga lebih mudah dibentuk dan dilatih sesuai keinginan, misalnya untuk materi lagunya yang bisa dibentuk dengan pemasteran sesuai keinginan pemiliknya, sehingga Murai Batu anakan / trotolan tersebut nantinya setelah dewasa akan memiliki materi isian seperti yang di ajarkan dari kecil.

Tapi untuk merawat trotolan Murai Batu sampai menjadi burung dewasa yang gacor membutuhkan waktu yang tidak sebentar serta harus diberikan perawatan yang tepat dan konsisten setiap harinya.

Butuh kesabaran dan ketelatenan untuk merawatnya, karena Murai Batu trotolan membutuhkan perhatian lebih dari mulai pemberian pakan yang berkualitas, pemberian multi vitamin selama masa pertumbuhannya, perawatan mandi dan jemur serta pemasteran yang tepat.

Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk memelihara Murai Batu trotolan tentunya kita harus siap mengorbankan waktu dan tenaga karena kita tidak bisa langsung menikmati kemerduan suaranya sampai anakan / trotolan Murai Batu tersebut tumbuh dewasa.

Agar trotolan Murai Batu memiliki materi lagu yang variatif setelah dewasa, maka pemasteran menjadi point penting yang wajib dilakukan karena Murai Batu ternak tentunya tidak memiliki suara asli / suara hutan sebab tidak mendapatkan pemasteran alami. Berbeda dengan Murai Batu muda hutan (MH) yang sudah memiliki isian suara hutan karena sejak kecil telah merekam suara kicauan indukannya dan suara-suara burung hutan lainnya.

Pemasteran Murai Batu trotolan harus dilakukan secara bertahap sesuai tingkat usianya. Pemasteran tahap pertama bisa mulai dilakukan ketika usia anakan / trotolan Murai Batu berusia satu bulan.

Baca juga: Burung-burung masteran yang cocok untuk Murai Batu

Pemasteran anakan/trotolan Murai Batu (MB) pada usia 1 bulan:

Suara isian yang di ajarkan pada masa-masa awal ini sebaiknya adalah suara-suara dari burung-burung kecil yang ngeroll seperti: Kolibri, Gelatik dan Pleci yang tidak membuat anakan/trotolan Murai Batu kaget dan merasa tertekan.

Keberadaan burung-burung kecil tersebut juga dapat membuat mental anakan/trotolan Murai Batu menjadi kuat karena merasa lebih dominan dari burung-burung lain disekitarnya.

Berikut ini cara pemasteran trotolan Murai Batu yang tepat sesuai tahapan usianya:

1. Pemasteran anakan / trotolan Murai Batu usia 3 bulan:

Setelah anakan Murai Batu berusia dua bulan atau lebih, kita dapat mulai mengajarkan suara-suara masteran yang yang lebih keras dan berkarakter nembak, seperti suara burung Kenari, burung Tengkek Buto dan burung Ciblek.

Burung Murai Batu yang sudah diperdengarkan banyak suara kicauan dari ragam jenis burung berbeda akan membantunya untuk memperkaya suara isiannya. Selain itu, dengan memaster burung Murai Batu dari usia muda atau trotolan juga akan membantunya untuk mengeluarkan suara asli saat sudah menginjak usia dewasa. 

2. Pemasteran Murai Batu (MB) pada usia remaja:

Pemasteran untuk burung Murai Batu jangan hanya terhenti sampai pada usia tiga bulan saja, tapi harus terus dilakukan secara bertahap dan konsisten sampai trotolan Murai Batu tersebut menjadi dewasa.

Pada usia remaja, kita bisa mulai memasternya dengan suara-suara tembakan panjang dan kasar, seperti suara burung Cililin, Lovebird, Kapas tembak dan Cucak jenggot.

Karena pada usia remaja, mental Murai Batu sebagai burung fighter sudah mulai terbentuk, jadi pemasteran dengan suara-suara berkarakter kasar dan menekan tersebut selain bertujuan untuk memperkaya materi isiannya juga berfungsi untuk membiasakan Murai Batu untuk mendengar suara-suara keras dan kasar. Sehingga ketika di ikutkan lomba, burung Murai Batu tidak akan merasa takut dan tertekan lagi ketika mendengar suara-suara tembakan lawannya yang keras dan bervariasi.

Baca juga: Usia ideal Murai Batu untuk dilombakan

Demikian sedikit informasi tentang cara pemasteran Murai Batu trotolan yang tepat dan efektif yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar burung Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Post a Comment for "Pemasteran Murai Batu (MB) trotolan yang tepat dan efektif"