Penyebab Cucak ijo didis ketika dilombakan dan cara mengantisipasinya

Ilustrasi Cucak ijo kurang jemur

Onkicau.com - Burung Cucak ijo (CI) yang sibuk didis sewaktu dilombakan menandakan jika burung tersebut belum benar-benar siap untuk dilombakan, karena Cucak ijo yang sering didis / nyisir bulu pasti tidak akan bisa kerja maksimal saat digantangkan dan cenderung lebih banyak diam sambil sibuk merapikan bulu-bulunya.

Semua jenis burung pasti suka melakukan didis untuk merapikan bulu-bulunya karena hal itu merupakan naluri alami dari seekor burung untuk menjaga penampilannya. Tapi jika burung melakukan kebiasaan didis tersebut pada saat di lombakan tentunya akan mengurangi poin penilaian juri.

Oleh karena itu sebelum membawa Cucak ijo kelapangan, langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan mengamati terlebih dulu kapan biasanya Cucak ijo tersebut didis, apakah hanya pada saat baru buka kerodong, apakah setelah dimandikan, atau hanya ketika digantangan saja.

Jika kita sudah mengetahui kebiasaan burung Cucak ijo tersebut maka akan lebih mudah untuk mengantisipasinya agar pada saat di lombakan burung tersebut tidak didis.

Baca juga: Cara mengatasi Cucak ijo gembung dan melet

Berikut ini beberapa cara untuk mencegah Cucak ijo didis saat di lombakan:

1. Jika Cucak ijo selalu didis ketika baru buka kerodong, maka saat sampai dilokasi lomba kerodongnya dibuka dulu sampai Cucak ijo tersebut tidak didis lagi baru digantangkan.

2. Jika Cucak ijo suka didis setelah dimandikan, maka setelah di mandikan biarkan semua bulu-bulunya kering dulu dan biarkan Cucak ijo tersebut puas didis baru bisa digantangkan.

3. Jika Cucak ijo didis digantangan karena masih ada bulu-bulu yang baru tumbuh atau masih dalam kondisi nyulam bulu sebaiknya jangan melombakannya dulu, karena kemungkinan besar Cucak ijo tersebut akan lebih banyak diam dan hanya sibuk didis / menyisir bulu-bulunya saja sambil menghilangkan ketombe dari bulu-bulunya yang baru tumbuh.

4. Jika Cucak ijo sering didis karena terkena serangan kutu, maka solusi terbaik adalah dengan membasmi kutu-kutu yang bersarang pada bulu-bulunya.

Cara membasmi kutu burung juga cukup mudah, yaitu dengan memandikan burung menggunakan air rebusan daun sirih merah. Tapi cara ini membutuhkan waktu cukup lama sampai semua kutu pada bulu-bulu Cucak ijo benar-benar hilang.

Cara lain yang lebih cepat dan lebih praktis untuk membasmi kutu pada bulu-bulu Cucak ijo adalah dengan memandikannya menggunakan shampo pembasmi kutu khusus untuk burung.

5. Jika Cucak ijo sering didis karena bulu-bulunya sudah tua dan terlihat kering atau akan mengalami mabung, sebaiknya jangan dilombakan dulu sampai masa mabungnya selesai, karena burung Cucak ijo yang akan memasuki masa mabung / ngurak cenderung tidak aktif dan lebih banyak diam atau hanya ngriwik saja.

6. Jika Cucak ijo didis karena terlalu sering dikerodong, maka untuk mengatasinya yaitu dengan membuka kerodong terlebih dulu sebelum digantang dan biarkan Cucak ijo tersebut didis / nyisir bulu sepuasnya dulu sebelum sesi lomba.

Hal itu memang sering terjadi karena rata-rata burung Cucak ijo yang sering dikerodong cenderung akan lebih sering didis / menyisir bulu-bulunya, karena pada saat dikerodong Cucak ijo tersebut lebih banyak diam dan tidak melakukan apa-apa, dan ketika kerodongnya dibuka, maka burung akan mulai aktif, salah satunya yaitu didis untuk merapikan bulu-bulunya.

7. Jika Cucak ijo melakukan didis ketika terkena sinar matahari, betarti burung tersebut kurang dijemur. Untuk mencegeh Cucak ijo didis saat lomba, usahakan untuk memilih nomor gantangan pada posisi yang tidak terkena sinar matahari ketika sesi Cucak ijo berlangsung.

Jadi untuk mengatasi Cucak ijo yang sering didis ketika di lombakan maka kita harus mengetahui penyebabnya dan kebiasaan burung Cucak ijo tersebut.

Baca juga: Penyebab Cucak ijo lambat panas dan cara mengatasinya

Demikian sedikit informasi tentang penyebab Cucak ijo didis saat lomba dan cara mengatasinya yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar burung Cucak ijo (CI), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Share :