Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Perawatan Murai Batu muda hutan yang tepat agar cepat bunyi

gambar burung murai batu muda hutan
Burung Murai Batu (MB)

Onkicau.com - Murai Batu (MB) adalah burung kicau terbaik dengan suara kicauan yang merdu dan bervariasi. Pada saat berkicau juga disertai gaya tarung yang atraktif dan ditunjang penampilan fisik yang menawan dengan ekornya yang panjang menjuntai.

Baca juga: Tips cara menambah panjang ekor Murai Batu

Murai Batu (MB) termasuk burung yang pintar menirukan berbagai macam suara burung lain yang sering didengarnya sehingga suara kicauannya sangat bervariasi.

Kelebihan lain dari Murai Batu adalah pada keindahan fisiknya, terutama pada bagian ekornya yang panjang menjuntai sehingga membuat banyak Kicau Mania jatuh cinta pada burung petarung ini dan tertarik untuk memeliharanya, baik hanya sebagai klangenan dirumah atau untuk dilombakan walaupun harga burung ini tergolong cukup mahal.

Tapi walaupun harganya cukup mahal, burung Murai Batu (MB) tetap laris manis dipasaran, baik yang dari tangkapan hutan (Muda Hutan) maupun yang dari penangkaran.

Karena harganya yang cukup mahal itulah sehingga banyak penggemar burung ini lebih memilih untuk membeli Murai Batu (MB) muda hutan (bakalan) walaupun resiko kematiannya sangat besar.

Terlepas dari resiko tersebut, Murai Batu muda hutan (MH) tetap menjadi pilihan karena harganya yang jauh lebih murah dibanding Murai Batu hasil penangkaran dan Murai Batu yang sudah jadi (gacor).

Jika Murai Batu muda hutan yang menjadi pilihan untuk dipelihara, sebaiknya belilah pada penjual burung yang sudah dikenal baik atau yang sudah menjadi langganan agar lebih aman, karena banyak Murai Batu tangkapan hutan yang didapat dari hasil pancingan.

Burung Murai Batu hasil pancingan sangat sulit untuk bertahan hidup karena kail pancing biasanya masih tertinggal di tenggorokannya.

Baca juga: Ciri-ciri Murai Batu muda hutan (MH) pancingan

Jika berniat memelihara Murai Batu bakalan, sebaiknya pilihlah Murai Batu yang prospek agar bisa cepat bunyi dan cepat gacor.

Ciri Murai Batu (MB) yang prospek bisa dilihat dari perilakunya yang lebih agresif dari Murai Batu bakalan lainnya, nafsu makannya juga paling rakus dari yang lain, sorot matanya tajam dan melotot seperti sedang marah, postur tubuhnya tegap seperti menantang, body ramping memanjang, kepala papak, bulunya rapi mengkilap kebiruan, kakinya mencengkram kuat dan selalu waspada pada keberadaan Manusia disekitarnya, serta suara cetrekannya keras dan dobel.

Pilihlah Murai Batu dengan ciri-ciri seperti yang disebutkan diatas, karena MB dengan ciri-ciri tersebut memiliki mental yang bagus dan akan lebih cepat berkicau nantinya.

Setelah mendapatkan Murai Batu MH yang di inginkan, pertama kali yang harus dilakukan adalah mengkondisikan Murai Batu bakalan tersebut agar beradaptasi dengan lingkungan barunya terlebih dahulu, tidak usah terburu-buru melatihnya untuk makan voer.

Untuk perawatan tahap awal sebaiknya kandangnya dikerodong dan gantang ditempat yang tenang. Jauhkan dari suara gaduh yang mengagetkan serta lalu-lalang Manusia agar MB tidak stress.

Untuk sementara tidak usah dimandikan dulu, sediakan ulat hongkong, kroto, dan jangkrik kecil yang sudah dipotong kakinya sebagai menu pakannya. Sediakan dicepuk berbeda dalam jumlah yang cukup banyak agar MB merasa senang selama masa adaptasi.

Kenapa harus jangkrik kecil yang sudah dipotong kakinya..???

Karena pada masa-masa ini, Murai Batu (MB) tangkapan hutan/muda hutan tersebut masih sangat waspada dan mudah terkejut saat mendengar suara atau hanya melihat sedikit gerakan saja.

Yang ditakutkan jika diberikan jangkrik ukuran besar yang utuh pada saat sedang memakannya dan tiba-tiba ada sesuatu yang mengagetkan maka akan membuat MB tersedak dan bisa berakibat fatal.

Lakukan perawatan tersebut selama 1 minggu, dan setelah 1 minggu kerodong sudah bisa dibuka agar Murai Batu bakalan tersebut mulai mengenal lingkungan barunya.

Kerodong kandangnya hanya pada malam hari saja. Sediakan cepuk mandi didalam kandangnya agar Murai Batu bisa mandi sendiri semaunya.

Setelah satu minggu Murai Batu MH sudah bisa mulai dilatih untuk makan voer, caranya sebagai berikut:

• Ulat hongkong (UH) dipotong kecil-kecil lalu dicampur dengan kroto dan sedikit voer halus, aduk sampai rata.

• Berikan jangkrik 5 ekor saja untuk pagi dan sore hari, boleh yang ukuran sedang atau besar dipotong kakinya terlebih dulu.

• Hari berikutnya tambahkan porsi voer lebih banyak, kurangi porsi kroto dan ulat hongkong, jangkrik tetap 5/5.

Tambah terus campuran voer setiap harinya sampai MB bakalan tersebut mau makan voer polos tanpa campuran kroto dan ulat hongkong. Cek kotorannya, jika bentuknya padat dan warnanya sama seperti voer yang diberikan berarti burung sudah ngevoer.

• Lanjutkan ketahap berikutnya, yaitu melatih Murai Batu MH untuk makan voer kasar, caranya dengan mencampurkan voer kasar sedikit demi sedikit dengan voer halus yang sudah biasa diberikan sampai MB bakalan tersebut benar-benar mau makan voer kasar yang disediakan.

• Jangkrik tetap diberikan 5/5 dulu agar Murai Batu bakalan tersebut masih merasa lapar dan terbiasa untuk mengkonsumsi voer sebagai pakan utamanya.

Baca juga: Manfaat kroto untuk Murai Batu

Setelah Murai Batu bakalan ngevoer total selanjutnya tahap penjinakan, caranya sebagai berikut:

• Mandikan burung Murai Batu (MB) dengan cara disemprot menggunakan sprayer sampai basah kuyup.

• Setelah selesai dimandikan, berikan jangkrik langsung dari tangan. Jika burung masih takut untuk mengambilnya, gunakan lidi yang panjang untuk menusuk jangkrik lalu sodorkan pada burung. Ulangi terus cara tersebut sampai MB bakalan tersebut tidak takut lagi untukmengambil jangkrik langsung dari tangan.

• Setelah itu gantang Murai Batu ditempat yang ramai lalu-lalang orang agar terbiasa dengan keberadaan Manusia disekitarnya.

Setelah Murai Batu MH tersebut sudah jinak lalat dan berani mengambil jangkrik yang kdiberikan langsung dari tangan, mulailah untuk melatihnya untuk mandi dikeramba.

Awalnya mungkin agak susah untuk memasukkan burung Murai Batu bakalan kedalam keramba mandi, untuk itu kita bisa memancingnya dengan jangkrik agar burung mau masuk kedalam keramba.

Setelah Murai Batu masuk kedalam keramba, coba pancing dengan disemprot halus menggunakan sprayer untuk memancingnya agar mau mandi. Setelah selesai mandi, angin-anginkan dulu sampai bulunya kering lalu dijemur.

Setelah Murai Batu MH tersebut mulai rajin ngeriwik berarti burung sudah mulai bisa beradaptasi dengan lingkungan barunya. Jadi kita bisa mulai mengatur porsi pemberian extra foodingnya.

• Tingkatkan porsi pemberian jangkrik secara bertahap dari yang semula 5/5 pagi/sore menjadi 7/7 pagi/sore, dan bisa ditambah lagi sampai Murai Batu MH tersebut rajin ngeplong.

• Berikan ulat hongkong (UH) 3/3 pagi/sore.

• Kroto segar juga perlu diberikan 2 hari sekali dengan porsi satu cepuk untuk sekali pemberian.

• Berikan cacing seminggu sekali dengan porsi 2 ekor.

Baca juga: Perawatan harian Murai Batu agar cepat gacor

Demikian sedikit informasi tentang perawatan Murai Batu muda hutan yang tepat agar cepat bunyi dan gacor yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

1 comment for "Perawatan Murai Batu muda hutan yang tepat agar cepat bunyi"