Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tips perawatan Sirtu muda hutan

gambar burung sirtu/cipoh
Burung Sirtu/Cipoh/Cito

On Kicau - Burung Sirtu/Cipoh adalah burung koloni dihabitatnya, burung ini akan saling sahut-sahutan dengan burung Sirtu lain dalam koloninya ketika beraktivitas mencari makan. Di alam bebas burung ini biasa memakan ulat, laba-laba, belalang dan serangga-serangga kecil lainnya.

Untuk memelihara burung Sirtu/Cipoh dari bahan/bakalan, sebaiknya pilih yang masih berusia muda karena lebih mudah dibentuk dan dijinakkan.

Burung Sirtu/Cipoh yang masih muda juga bisa lebih cepat bunyi, sedangkan burung Sirtu bakalan yang sudah dewasa (tua) membutuhkan waktu lebih lama untuk menjadi jinak dan rajin bunyi.

Sebaiknya jangan memilih burung Sirtu bakalan/muda hutan yang sudah dewasa karena akan sulit dijinakkan dan sulit beradaptasi dengan lingkungan Manusia karena burung tersebut sudah terlalu lama hidup di alam bebas dan tentunya burung lebih rawan stress karena perubahan lingkungan yang sangat drastis.

Baca juga: Tips agar burung Sirtu yang baru dibeli tidak stress

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan burung Sirtu/Cipoh muda hutan, antara lain:

• Paruh burung Sirtu/Cipoh anakan umumnya masih berwarna putih atau abu-abu keputihan, dan ketika berumur muda mulai menjadi lebih gelap, tapi belum sehitam paruh burung Sirtu dewasa.

• Warna bulu burung Sirtu muda hampir sama seperti burung Sirtu betina dewasa, yaitu lebih kusam dibanding Sirtu jantan dewasa, tapi warna hitam pada bulu sayapnya tidak sehitam bulu sayap Sirtu jantan dewasa.

• Pilihlah burung Sirtu yang tidak terlalu giras (glabrakan) ketika didekati, lebih bagus lagi jika bisa mendapatkan yang sudah dipisahkan dalam kandang terpisah, bukan dalam kandang ombyokan.

• Sebaiknya carilah burung Sirtu/Cipoh yang sudah terlihat anteng bertengger di atas tangkringan, meski sesekali masih melompat ke sisi sangkar, hal ini menunjukan jika burung Sirtu tersebut sudah mulai bisa beradaptasi dengan kondisi sangkarnya, sehingga akan memudahkan kita dalam perawatan selanjutnya, seperti melatih makan voer atau menjinakkannya.

• Pilihlah burung Sirtu/Cipoh bakalan yang sudah ngeriwik atau yang sudah mulai mau bunyi, minimal mau nyiul walaupun masih pelan.

• Jika ingin membeli burung Sirtu/Cipoh yang masih lolohan, sebaiknya belilah sepasang untuk memperbesar peluang mendapatkan Sirtu jantan. Setelah mendapatkan Sirtu lolohan, berikan pakan yang tepat dan seimbang.

Anakan burung Sirtu/Cipoh yang masih piyik dan belum sepenuhnya tumbuh bulu, bisa diberi potongan perut jangkrik yang diberikan ketika burung sudah lapar.

Jika anakan burung Sirtu sudah mulai tumbuh bulu, bisa diberikan campuran voer lembut yang dibasahi dengan sedikit air dan potongan perut jangkrik atau kroto.

gambar anakan burung sirtu
Anakan Burung Sirtu

Selama proses perawatan, anakan burung Sirtu/Cipoh bisa dilatih/dimaster dengan menggunakan suara kicauan burung sejenis atau suara burung lain untuk menambah variasi kicauannya.

Meskipun burung Sirtu bukan termasuk burung cerdas yang bisa menirukan banyak suara kicauan burung lain, tapi jika dirawat dan dimaster dari piyik/anakan burung ini juga bisa menirukan beberapa suara burung lain yang sering didengarnya.

Baca juga: Ciri-ciri perbedaan anakan burung Sirtu jantan dan betina

Berikut ini perawatan awal untuk burung Sirtu/Cipoh bakalan (muda hutan):

Setelah mendapatkan burung Sirtu bakalan, segera tempatkan burung dikandang yang ukurannya sesuai dan untuk beberapa hari sebaiknya jangan dimandikan dulu agar burung beradaptasi dengan lingkungan baru dan kandangnya terlebih dulu.

Setelah proses adaptasi selama beberapa hari, burung Sirtu bakalan bisa mulai dimandikan pada pagi hari dengan cara disemprot halus menggunakan sprayer.

Setelah selesai dimandikan, angin-anginkan dulu sampai bulu-bulunya kering kemudian dijemur selama 1 jam saja di lokasi yang agak ramai agar burung Sirtu/Cipoh terbiasa dengan keramaian, sehingga nantinya burung akan berani berkicau meskipun ada banyak orang disekitar kandangnya.

Dengan merawat burung Sirtu/Cipoh muda atau sejak lolohan, maka perawatan selanjutnya akan menjadi lebih mudah. Selain itu, kita bisa memasternya dengan suara kicauan burung lain, meskipun tidak terlalu cerdas tapi burung Sirtu/Cito tetap bisa menirukan suara burung lain jika dipelihara sejak anakan/lolohan.

Perawatan yang tepat untuk burung Sirtu/Cipoh bakalan agar rajin bunyi dan cepat gacor:

1. Mandi

Perawatan burung Sirtu/Cipoh bakalan (muda hutan) sebetulnya tidak jauh berbeda dengan perawatan burung ocehan jenis lainnya. Untuk burung Sirtu bakalan yang sudah mulai beradaptasi dengan lingkungan dan kandangnya, proses penjinakan bisa dimulai dengan menambah frekuensi mandinya.

Aktivitas mandi yang semula hanya dilakukan pada pagi hari, bisa ditambah menjadi 2 kali sehari, yaitu pada pagi dan sore hari, atau 3 kali sehari (pagi, siang, dan sore). Caranya sama, yaitu dengan disemprot halus menggunakan sprayer sampai basah kuyup.

Setelah selesai dimandikan, berikan jangkrik kecil atau ulat hongkong lansung dari tangan. Lakukan hal ini sampai burung Sirtu/Cipoh bakalan benar-benar jinak, dan jika burung sudah jinak, frekuensi mandinya dikembalikan lagi seperti semula, cukup dimandikan sekali saja pada pagi hari.

2. Penjemuran

Setelah dimandikan, sebaiknya burung di angin-anginkan dulu untuk mengeringkan bulu-bulunya. Setelah bulu-bulunya kering baru dijemur selama kurang lebih 1 jam. Lakukan penjemuran secara rutin setiap hari agar burung Sirtu selalu sehat, aktif dan rajin bunyi.

3. Pemberian pakan dan Extra fooding (EF)

Berikan voer halus setiap hari sebagai pakan utama burung Sirtu. Pilihlah voer dengan merk yang bagus agar kebutuhan nutrisi burung Sirtu bisa tercukupi dengan baik.

Kroto segar bisa diberikan setiap dua hari sekali setelah burung dijemur, porsinya cukup 1 sendok makan untuk satu kali pemberian. Kandungan protein yang tinggi pada kroto dapat mendongkrak birahi burung Sirtu sehingga burung akan rajin bunyi.

Jangkrik kecil diberikan setiap hari sebanyak 3 ekor pada pagi hari dan 3 ekor lagi pada sore hari untuk mencukupi kebutuhan protein burung Sirtu agar lebih rajin bunyi.

Ulat hongkong (UH) diberikan pada pagi hari sebanyak 5 ekor dan pada sore hari sebanyak 5 ekor. Pilihlah ulat hongkong yang masih berwarna putih (yang baru berganti kulit). Ulat kandang juga bisa diberikan setiap hari, porsinya cukup 1 cepuk kecil saja.

Sebaiknya lokasi penempatan sangkar diatur lebih bervariasi. Misalnya, hari ini digantang diteras rumah, besok dicoba di lokasi lainnya sampai burung Sirtu/Cipoh tetap mau bunyi setiap kali sangkarnya dipindah ke tempat yang baru.

Untuk memancing agar burung Sirtu/Cipoh lebih rajin bunyi sebaiknya kita memelihara lebih dari 1 ekor dan ditempatkan agak berjauhan agar saling sahut-sahutan.

Baca juga:

Perawatan yang tepat untuk burung Sirtu mabung

Perawatan burung Sirtu/Cipoh pada saat musim hujan

Demikian sedikit informasi tentang tips perawatan burung Sirtu/Cipoh muda hutan (bakalan) agar rajin bunyi dan cepat gacor yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar burung Sirtu/Cipoh, dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Post a Comment for "Tips perawatan Sirtu muda hutan"