Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tips cara menambah panjang ekor murai batu

gambar burung murai batu ekor panjang
Burung Murai Batu (MB)

Onkicau.com - Mendengar nama Murai Batu (MB) pasti yang pertama kali terlintas adalah burung mahal dengan ekor yang panjang menjuntai.

Salah satu kelebihan Murai Batu dibanding burung kicau jenis lainnya memang terletak pada bulu ekornya yang panjang manjuntai dan merupakan ciri khas serta daya tarik dari burung fighter bersuara merdu ini. Tapi ada juga beberapa jenis Murai Batu yang berekor pendek.

Semakin panjang ekornya maka semakin mahal pula harga jual Murai Batu, maka tidak heran jika saat ini Murai Batu (MB) menjadi burung paling populer dan paling digemari para Kicau Mania di Indonesia.

Baca juga: Ciri-ciri Murai Batu Medan asli dan Murai Batu import

Tapi biasanya keindahan ekor burung Murai Batu tidak akan bertahan lama setelah dipelihara didalam kandang jika tidak dirawat dengan baik. Biasanya ekor Murai Batu jadi nyerit, patah atau rusak.

Panjang ekor burung Murai Batu juga bisa berkurang setelah mengalami masa mabung jika asupan nutrisi selama masa mabung tidak terpenuhi dengan baik. Padahal normalnya, ekor burung Murai Batu akan bertambah panjang setiap kali selesai mabung / ngurak.

Untuk menambah panjang ekornya, burung Murai Batu perlu diberikan perawatan yang tepat pada saat dalam kondisi mabung.

Dengan perawatan yang tepat dan asupan nutrisi yang seimbang maka proses mabungnya akan berjalan normal dan ukuran panjang ekornya bisa bertambah, atau paling tidak bisa mempertahankan panjang ekornya seperti saat sebelum mabung.

Karena banyak kasus dimana panjang ekor Murai Batu (MB) justru berkurang atau menjadi lebih pendek dari sebelumnya setelah selesai mabung. Hal itu bisa terjadi karena salah perawatan dan kekurangan nutrisi pada saat burung Murai Batu dalam masa mabung.

Burung Murai Batu yang dalam masa mabung memerlukan suasana yang tenang agar bisa fokus untuk menyelesaikan masa mabungnya dengan sempurna. Selain itu, pada saat mabung burung Murai Batu juga membutuhkan asupan protein yang lebih banyak untuk pembentukan bulu-bulu baru.

Baca juga: Manfaat kroto untuk Murai Batu

Berikut ini beberapa penyebab ekor Murai Batu (MB) tidak tumbuh maksimal:

1. Burung Murai Batu mengalami stress selama masa mabung

Stress yang terjadi pada burung Murai Batu pada saat mabung juga bisa menyebabkan pertumbuhan bulu ekornya menjadi tidak sempurna. Akibatnya bulu ekor Murai Batu menjadi lebih pendek dari yang seharusnya.

Seringkali perawatan yang tidak tepat setelah masa mabung juga bisa menyebabkan Murai Batu macet bunyi, nyekukruk, dan tidak memiliki semangat tempur seperti saat sebelum mabung.

Stress bisa disebabkan karena suasana lingkungan yang tidak kondusif untuk Murai Batu. Bisa juga disebabkan karena pemberian pakan yang kurang tepat atau nutrisi yang tidak tercukupi dengan baik selama masa mabung.

2. Burung Murai Batu kekurangan nutrisi pada saat mabung

Untuk memastikan agar burung Murai Batu dapat melewati masa mabungnya dengan baik dan ekornya bisa tumbuh dengan maksimal, maka selama masa mabung burung Murai Batu harus diberikan pakan berprotein tinggi dalam jumlah yang cukup.

Jika kandungan protein dalam menu pakan hariannya selama masa mabung tidak tercukup, maka Murai Batu tidak akan bisa menyelesaikan masa mabungnya dengan sempurna. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab bulu ekornya menjadi tidak sepanjang yang seharusnya.

Secara umum, bulu yang rontok lebih awal saat mabung adalah bulu pada bagian tubuh, sayap, kemudian yang terakhir adalah bulu ekor.

Pada saat bulu-bulu dibeberapa bagian tubuh burung Murai Batu mulai terlihat kering, maka kualitas pakan yang baik sangat diperlukan sebelum bulu ekornya mulai rontok.

Burung Murai Batu yang memiliki garis-garis stres pada bulu ekornya menunjukan jika burung tersebut tidak mendapatkan asupan pakan yang berkualitas selama masa mabung atau kekurangan nutrisi. Hal ini akan berdampak pada berkurangnya panjang ekor Murai Batu dari sebelumnya.

Baca juga: Perawatan Murai Batu macet bunyi atau hanya ngeriwik setelah mabung agar kembali gacor

Perawatan yang tepat untuk Murai Batu selama masa mabung:

1. Tempatkan Murai Batu (MB) ditempat yang benar-benar tenang dan jauh dari semua gangguan yang bisa membuat burung stress. Karena jika Murai Batu sampai mengalami stress maka akan menghambat proses mabungnya.

2. Porsi pemberian extra fooding (EF) berupa pakan hidup menjelang dan selama masa mabung harus ditingkatkan dari porsi hariannya saat dalam kondisi normal (tidak mabung).

Agar Murai Batu tetap mau makan voer, sebaiknya extra fooding (EF) bisa diberikan pada pagi dan sore hari saja. Sebab jika terlalu sering diberikan extra fooding (EF) biasanya burung Murai Batu tidak akan memakan voer.

Ada cukup banyak kasus dimana Murai Batu (MB) yang semula mengkonsumsi voer, tapi setelah selesai mabung tidak mau mengkonsumsi voer lagi dan harus kembali dilatih untuk makan voer (ngevoer) seperti merawat Murai Batu bakalan hutan.

3. Extra fooding (EF) merupakan sumber protein alami yang bisa didapatkan dari jenis pakan hewani yang umum dan mudah didapat seperti jangkrik, kroto, ulat hongkong dan ulat kandang.

Tapi pada saat mabung, burung Murai Batu perlu diberikan menu pakan tambahan untuk memaksimalkan pertumbuhan bulu ekornya.

Ada beberapa menu pakan tambahan yang bisa diberikan pada Murai Batu pada saat mabung untuk memaksimalkan pertumbuhan bulu ekornya, yaitu kuning telur rebus (telur ayam kampung / telur bebek), minyak ikan dan lidah buaya (aloe vera).

Berikan kuning telur seminggu 2 kali dengan cara dipotong kecil-kecil agar lebih mudah untuk dimakan oleh burung Murai Batu. Dan untuk minyak ikan bisa diberikan 2 hari sekali dengan cara dioleskan pada jangkrik sebelum diberikan pada burung Murai Batu.

Sedangkan untuk lidah buaya bisa diberikan 2 hari sekali diselang-seling dengan pemberian minyak ikan. Caranya dengan mengerok bagian dalam dari lidah buaya lalu ambil cairan kental seperti lendir (gel) kemudian dicampurkan pada air minum Murai Batu.

Tapi pemberian gel lidah buaya cukup sedikit saja, karena jika kebanyakan akan membuat air minum menjadi kental dan biasanya Murai Batu tidak mau meminumnya. Gel lidah buaya juga bisa dicampurkan pada air untuk memandikan burung Murai Batu.

Lakukan terapi ini sejak Murai Batu (MB) mulai tumbuh bulu ekornya sekitar 1 cm sampai selesai proses dorong ekornya.

Dengan memenuhi semua kebutuhan nutrisinya selama masa mabung, maka akan membuat pertumbuhan bulu ekor Murai Batu menjadi lebih maksimal dan akan menjadi lebih panjang dari sebelumnya, atau paling tidak bisa mempertahankan ukurannya seperti saat sebelum mabung.

Karena tidak sedikit kasus dimana bulu ekor Murai Batu (MB) justru menjadi lebih pendek setelah selesai mabung. Hal itu disebabkan karena perawatan yang kurang tepat dan kekurangan nutrisi selama masa mabung.

Baca juga: Perawatan yang tepat untuk Murai Batu dorong ekor

Demikianlah sedikit informasi tentang tips cara untuk menambah panjang ekor burung Murai Batu yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar burung Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Post a Comment for "Tips cara menambah panjang ekor murai batu"