Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Terapi untuk mengatasi Murai Batu macet bunyi

gambar murai batu balak
Murai Batu Balak

Onkicau.com - Macet bunyi adalah permasalahan yang umum terjadi pada burung kicauan termasuk burung Murai Batu (MB). Ada banyak faktor yang dapat menyebabkan Murai Batu yang semula gacor / rajin bunyi tiba-tiba menjadi malas berkicau atau bahkan macet bunyi.

Jika Murai Batu yang semula gacor tiba-tiba macet bunyi berarti ada sesuatu yang tidak normal dan harus segera ditangani agar tidak semakin parah, karena pasti ada sesuatu yang menyebabkan Murai Batu tersebut menjadi malas berkicau.

Untuk itu kita harus mengetahui apa yang menjadi penyebab burung Murai Batu tersebut macet bunyi agar bisa mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya.

Berikut ini beberapa faktor penyebab Murai Batu macet bunyi dan cara mengatasinya:

1. Akan memasuki masa mabung / ngurak

Burung Murai Batu yang akan memasuki masa mabung memang cenderung menjadi malas beraktivitas dan malas berkicau karena kondisi fisiknya sedang kurang fit. Hal itu disebabkan karena perubahan hormon didalam tubuh burung.

Jadi jika Murai Batu macet bunyi karena akan memasuki masa mabung yang ditandai dengan mulai ada beberapa bulu halus, bulu sayap, atau bulu ekor yang rontok maka tidak perlu dikuatirkan karena hal itu normal terjadi pada setiap burung yang akan memasuki masa mabung.

Baca juga: Cara merawat Murai Batu pada saat mabung

2. Sedang sakit / tidak fit

Burung Murai Batu yang dalam kondisi tidak fit / tidak sehat akan lebih banyak diam dan sering mengangkat salah satu kakinya atau mengembangkan bulu-bulunya (nyekukruk).

Kondisi tersebut bisa disebabkan karena beberapa faktor, seperti kondisi cuaca yang tidak menentu, kondisi kandang yang tidak bersih, atau faktor perawatan yang kurang tepat.

Jika burung Murai Batu menunjukkan perilaku demikian, maka harus segera di atasi agar tidak bertambah parah.

Solusinya:

- Berikan extra fooding (EF) seperti jangkrik, kroto, ulat hongkong atau ulat kandang dengan porsi lebih banyak dari porsi hariannya.

- Untuk sementara burung Murai Batu yang sedang tidak fit tersebut tidak usah dimandikan dulu dan penjemuran cukup dilakukan selama 15 menit saja setiap pagi.

- Bersihkan kandangnya setiap hari agar tidak mengundang bibit penyakit.

- Ganti air minumnya setiap hari dengan yang bersih agar tidak terjangkit kuman dan bakteri penyebab penyakit.

- Berikan vitamin khusus untuk burung kicauan seminggu 3x dicampurkan pada air minumnya untuk mempercepat pemulihan kondisi burung Murai Batu.

- Full kerodong dan letakkan ditempat yang tenang.

3. Mengalami gangguan tenggorokan

Murai Batu yang mengalami gangguan tenggorokan juga akan menjadi malas berkicau. Gangguan tenggorokan pada Murai Batu bisa disebabkan karena kondisi fisiknya sedang tidak fit atau karena memakan serangga beracun, kroto basi, atau jangkrik yang sudah mati (busuk).

Jika Murai Batu mengalami hal itu, maka kita bisa mengobatinya dengan memberikan minuman berupa larutan penyegar (obat panas dalam / sariawan untuk Manusia) atau dengan memberikan air seduhan jahe sebagai pengganti air minumnya.

Baca juga: Penyebab dan cara mengatasi Murai Batu serak

4. Mengalami stress

Stress pada burung Murai Batu bisa disebabkan karena beberapa faktor, diantaranya:

- Kalah mental ketika ditrek, dilombakan, atau mendengar suara burung sejenis yang lebih dominan.

- Sangkarnya terjatuh.

- Karena ancaman / serangan predator seperti kucing, tikus, ular atau yang lainnya.

- Kondisi lingkungan yang tidak kondusif seperti suara gaduh atau banyaknya gangguan yang membuat burung Murai Batu merasa tertekan.

Jika burung Murai Batu macet bunyi karena mengalami stress, maka solusinya yaitu dengan mengasingkannya atau menempatkannya ditempat yang tenang dan jauhkan dari suara burung sejenis atau burung-burung lain yang bersuara keras atau nembak.

Agar lebih tenang sebaiknya burung Murai Batu lebih banyak dikerodong (full kerodong) dan dekatkan dengan suara gemercik air sebagai terapi relaksasi untuk mempercepat pemulihan kondisi mentalnya yang ngedrop.

Selama masa terapi, sebaiknya burung Murai Batu diberikan lebih banyak extra fooding (EF) seperti jangkrik dan kroto dengan porsi sekenyangnya untuk mencukupi kebutuhan nutrisinya.

Baca juga: Manfaat kroto untuk Murai Batu

Setiap pagi sebaiknya Murai Batu di embunkan untuk menghirup udara segar dan menikmati suasana pagi hari yang merupakan waktu favorit bagi burung-burung liar untuk berkicau saling bersahutan.

Tujuannya agar Murai Batu yang sedang dalam kondisi stress tersebut ikut terpancing untuk berkicau. Tapi ingat, ketika di embunkan jangan sampai mendengar suara Murai Batu lain karena dapat membuat mentalnya semakin ngedrop.

Sebelum kondisinya pulih, sebaiknya burung Murai Batu yang mengalami stress tersebut cukup dimandikan seminggu sekali dan dijemur secukupnya saja untuk menghangatkan tubuhnya.

Untuk mempercepat pemulihan kondisinya dan agar cepat berkicau lagi, berikan vitamin penggacor burung. Berikan vitamin penggacor burung seminggu 2x agar Murai Batu cepat buka suara lagi.

Untuk memulihkan mentalnya, kita bisa memberikan untulan berupa burung-burung kecil. Caranya dengan memasukkan burung untulan kedalam kandang umbaran bersama Murai Batu agar dikejar dan dipatuki.

Cara ini cukup efektif untuk membangkitkan kembali mental Murai Batu yang drop, tapi cara ini tidak direkomendasikan karena tergolong menyiksa.

Baca juga: Pentingnya terapi kandang umbaran untuk Murai Batu

Demikian sedikit informasi tentang cara mengatasi Murai Batu macet bunyi yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar burung Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Post a Comment for "Terapi untuk mengatasi Murai Batu macet bunyi"