Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara mengobati serak pada Murai Batu pasca mabung

gambar burung murai batu medan super
Burung Murai Batu

Onkicau.com - Seringkali burung Murai Batu (MB) yang kita pelihara mengalami serak setelah selesai mabung / ngurak. Hal itu memang umum terjadi pada sebagian burung Murai Batu pasca mabung.

Pada saat mabung / ngurak, maka kebiasaan dan pola perawatan burung Murai Batu tentu mengalami perubahan yang cukup drastis, dari mulai mandi dan penjemuran yang dihentikan untuk sementara waktu, pemberian extra fooding (EF) berupa kroto juga dihentikan sampai pada saat burung mulai dorong ekor.

Pada saat itu, rata-rata burung Murai Batu akan menjadi malas bunyi walaupun tadinya gacor, hal itu disebabkan karena Murai Batu yang sedang dalam masa mabung sebetulnya sedang dalam kondisi tidak fit secara fisik karena terjadinya perubahan hormon didalam tubuhnya.

Baca juga: Cara merawat Murai Batu pada saat mabung

Selain itu, selama dalam proses mabung / ngurak, burung Murai Batu juga selalu dikerodong (full kerodong) sehingga menjadikan sirkulasi udara didalam kandang menjadi sangat minim ditambah dengan kondisi kandang yang kotor.

Selama masa mabung / ngurak, burung Murai Batu terkadang juga suka mematuki bulu-bulunya yang telah rontok untuk mengambil zat kalsium yang dibutuhkan untuk pembentukan bulu-bulu baru.

Kebiasaan mematuki bulu tersebut juga bisa menyebabkan terjadinya serak pada burung Murai Batu karena bisa saja ada bagian serpihan bulu yang ikut termakan sehingga mengganggu saluran pernafasan yang menyebabkan suaranya menjadi serak / parau.

Cara mengobati Murai Batu serak pasca mabung:

1. Salah satu cara untuk mencegah agar Murai Batu tidak mengalami serak setelah selesai mabung adalah dengan selalu menjaga kebersihan kandang dan juga sirkulasi udara didalam kandang agar tidak pengap dan lembab.

Jika kebersihan kandang selalu diperhatikan serta sirkulasi udara didalam kandangnya bagus, biasanya dalam waktu yang tidak terlalu lama suara serak tersebut akan hilang dengan sendirinya.

2. Cara mengobati Murai Batu yang mengalami serak pasca mabung berikutnya adalah dengan memberikan larutan penyegar sebagai pengganti air minumnya. Tapi larutan penyegar hanya boleh diberikan pada burung Murai Batu yang mengalami serak maksimal selama 3 hari berturut-turut.

3. Cara lainnya dengan memberikan air rendaman bonggol bunga mawar. Carannya: Ambil bonggol bunga mawar yang bunganya sudah rontok semua, kemudian potong menjadi beberapa bagian lalu masukkan ke dalam air putih / air mineral selama 3 hari.

Setelah tiga hari kemudian air rendaman bonggol bunga mawar tersebut disimpan dalam botol sebagai persediaan untuk air minum burung Murai Batu (MB) yang sedang serak.

Berikan air rendaman bonggol bunga mawar tersebut sebagai air minum untuk burung Murai Batu setiap hari sampai seraknya sembuh.

4. Cara lainnya dengan memberikan air seduhan jahe pada burung Murai Batu yang mengalami serak. Caranya: Bakar jahe kemudian digeprek lalu diseduh dengan air mendidih. Tunggu air seduhan jahe tersebut dingin lalu berikan pada burung Murai Batu sebagai air minumnya.

5. Selain itu, burung Murai Batu yang mengalami serak bisa juga diberikan cacing dengan porsi 1 - 2 ekor 3x seminggu.

6. Selain beberapa cara di atas, sebaiknya burung Murai Batu juga rutin diembunkan setiap pagi untuk menghirup udara segar, karena embun pagi dan udara pagi dipercaya bisa menyegarkan saluran pernafasan burung.

Baca juga: Perawatan Murai Batu macet bunyi atau hanya ngeriwik setelah mabung agar kembali gacor

Demikian sedikit informasi tentang cara mengobati Murai Batu serak pasca mabung yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar burung Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

1 comment for "Cara mengobati serak pada Murai Batu pasca mabung"

  1. Om mau tanya maaf... Sukur2 di bales cepet..
    Muraiku ko kalo suara dasar agak nggeber kaya serak..
    Tp klo type tembak ga ada serak sama sekali.. .
    Itu knp yah om...

    ReplyDelete