Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tips memilih Murai Batu bakalan / muda hutan yang bagus

gambar burung murai batu bakalan / muda hutan
Ilustrasi Murai Batu bakalan

Onkicau.com - Saat ini popularitas burung Murai Batu (MB) semakin semakin menanjak dan peminatnya juga semakin banyak, apalagi sekarang Murai Batu bakalan / muda hutan (MH) dijual dengan harga yang relatif murah.

Karena harganya yang lebih murah itulah yang membuat banyak penggemar Murai Batu lebih memilih untuk membeli Murai Batu bakalan hutan dari pada membeli Murai Batu yang sudah jadi (gacor) karena harganya jauh lebih murah.

Tapi walaupun harganya lebih murah, membeli Murai Batu bakalan / muda hutan (MH) bukannya tanpa resiko karena jika salah pilih dan salah dalam perawatannya maka resiko kematiannya sangat tinggi.

Oleh karena itulah, dalam memilih Murai Batu bakalan / muda hutan (MH) harus benar-benar jeli agar bisa mendapatkan bahan / bakalan Murai Batu yang sehat dan prospek.

Baca juga: Cara merawat Murai Batu bakalan hutan agar cepat bunyi dan gacor

Berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memilih Murai Batu bakalan / muda hutan (MH):

1. Mata

Perhatikan dengan teliti bagian matanya, jangan sampai membeli Murai Batu bakalan yang pada bagian matanya sudah terlihat tanda-tanda katarak, yaitu terdapat selaput berwarna putih pada bola matanya.

2. Kaki

Jika tujuan memelihara burung Murai Batu adalah untuk dilombakan, maka usahakan untuk mencari Murai Batu yang memiliki kaki berwarna hitam, karena Murai Batu yang memiliki kaki hitam rata-rata memiliki mental yang kuat. Tapi bukan berarti Murai Batu dengan warna kaki lain tidak bagus, karena semua tergantung dari karakter masing-masing individu Murai Batu.

Hindari memilih burung Murai Batu yang memiliki kuku kaki bagian belakang berwarna tidak sama (kuku anjing), yaitu yang satu berwarna hitam dan yang satunya lagi berwarna putih.

Burung Murai Batu yang memiliki kuku seperti itu rata-rata mentalnya tidak stabil, kadang jika sedang on fire bisa sangat hebat tapi juga mudah sekali down.

Baca juga: Kelebihan Murai Batu kaki hitam

3. Ekor

Pilihlah burung Murai Batu yang memiliki bulu ekor rapat dan tidak terlalu tebal. Karena selain terlihat bagus juga tidak akan membuat Murai Batu kelelahan ketika memainkan ekornya pada saat ditrek.

Jangan memilih Murai Batu dengan ekor bercabang (gunting) karena mentalnya tidak stabil dan sulit disetting. Tapi jika sudah ketemu settingannya maka Murai Batu dengan ekor gunting edan kerjanya.

Hindari membeli Murai Batu bakalan / muda hutan (MH) yang tidak ada ekornya (bondol), karena kita tidak tahu bagaimana bentuk, panjang, dan jenis ekornya ketika sudah tumbuh nantinya.

4. Warna bulu dada

Kebayakan burung Murai Batu memiliki bulu dada berwarna coklat, tapi jika mendapati Murai Batu yang bulu dadanya berwarna kekuningan, maka pilihlah Murai Batu tersebut karena biasanya mentalnya bagus dan bisa cepat bunyi (cepat jadi).

5. Usia

Usahakan untuk memilih Murai Batu bahan / bakalan yang masih berusia muda karena lebih mudah jinak dan lebih cepat jadi.

Untuk menentukan usia burung Murai Batu, apakah masih muda ataukah sudah tua, yaitu dengan melihat warna pada rongga mulutnya. Jika warna rongga mulutnya masih putih / cerah berarti Murai Batu tersebut masih muda, dan jika rongga mulutnya berwarna hitam berarti Murai Batu tersebut sudah tua, karena semakin tua maka warna rongga mulutnya akan semakin hitam pekat.

Usahakan untuk mencari bahan / bakalan Murai Batu yang masih memiliki bintik-bintik warna coklat pada bagian sisi sayapnya, karena Murai Batu tersebut masih berusia sangat muda (lepas trotol).

6. Karakter

Pilihlah Murai Batu bakalan / muda hutan yang ketika dipegang akan bersuara kencang dan berusaha mematuki tangan kita, karena Murai Batu dengan karakter seperti itu memiliki mental yang tangguh.

Baca juga: Ciri-ciri fisik dan karakter Murai Batu fighter

Ciri-ciri Murai Batu bakalan / muda hutan (MH) yang tidak bagus dipelihara:

1. Murai Batu buta

Cara untuk mengetahui apakah burung Murai Batu dalam keadaan buta atau tidak adalah dengan mendekatinya. Jika Murai Batu tersebut bergerak dengan cara berputar pada satu arah, kemungkinan besar Murai Batu tersebut mengalami kebutaan pada satu sisi matanya.

Untuk lebih jelasnya, coba perhatikan dengan teliti bagian matanya yang buta, karena biasanya bagian bola matanya berwarna keputihan.

2. Murai Batu kanibal

Ciri-ciri Murai Batu yang sering mencabuti bulunya sendiri (kanibal) adalah adanya bagian tertentu pada tubuhnya yang mengalami kebotakan, dan biasanya pada bagian dibawah perut.

Selain itu, bulu-bulu besarnya juga cenderung rusak dan banyak yang patah atau melengkung tidak beraturan.

Baca juga: Tips mengatasi Murai Batu kanibal / cabut bulu

3. Murai Batu cacat

Hal yang sering luput dari pantauan kita ketika membeli burung ocehan adalah pada kelengkapan jari-jari kakinya. Oleh karena itulah kita harus benar-benar jeli dalam memilih Murai Batu bahan / bakalan agar tidak mendapatkan burung yang memiliki cacat fisik.

Walaupun mungkin kondisi fisiknya yang cacat tidak akan mempengaruhi performa suaranya, tapi jika burung Murai Batu memiliki cacat fisik maka akan mempengaruhi harga jualnya.

4. Murai Batu bondol

Murai Batu bakalan yang bondol biasanya harganya lebih murah dari Murai Batu yang memiliki ekor. Tapi resikonya kita bisa tertipu jika membelinya ditempat penjual yang tidak terpercaya, karena jika Murai Batu yang kita beli tidak ada ekornya, maka kita tidak bisa melihat pola ekornya yang menjadi tanda asal-usul Murai Batu tersebut, apakah termasuk Murai gembung atau non gembung.

Misalnya saja kita berniat membeli Murai Batu bakalan non gembung, tapi karena tidak ada ekornya bisa saja kita tertipu dengan membeli Murai Batu Borneo atau Murai Batu ekor hitam.

5. Murai Batu yang kondisi fisiknya lemah

Murai Batu bakalan / muda huran (MH) yang kondisi fisiknya tampak lemah rentan sekali mengalami kematian. Jika Murai Batu bakalan sudah terlihat tidak dapat berdiri tegak ditangringan dan hanya terduduk didasar sangkar, sebaiknya jangan dibeli karena resiko kematiannya sangat besar.

6. Murai Batu tidak mau memakan extra fooding (EF)

Jangan memilih Murai Batu bakalan yang tidak mau menyentuh pakan yang disediakan oleh penjualnya, karena kemungkinan besar Murai Batu tersebut dalam kondisi sakit atau bisa juga Murai Batu tersebut adalah hasil pancingan.

Baca juga: Ciri-ciri Murai Batu muda hutan pancingan

Demikian sedikit informasi tentang tips memilih Murai Batu bahan / bakalan hutan yang bagus dan prospek yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar burung Murai Batu (MB), dapat dibaca pada artikel On Kicau yang lain.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Post a Comment for "Tips memilih Murai Batu bakalan / muda hutan yang bagus"