Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara merawat anakan burung Trucukan dari lolohan

On Kicau
Anakan/piyik burung Trucukan

On Kicau - Merawat burung Trucukan dari anakan/lolohan memerlukan ketelatenan dan kesabaran karena perlu waktu cukup lama untuk bisa mendengarkan suara kicauannya. Tapi meskipun begitu, ada kepuasan tersendiri jika bisa merawat burung Trucukan dari anakan/lolohan sampai dewasa dan bahkan sampai gacor. Selain itu, burung Trucukan yang dipelihara dari anakan/lolohan akan lebih jinak dan mudah dibentuk sesuai keinginan kita.


On Kicau

Tapi sebaiknya pilihlah anakan burung Trucukan yang berjenis kelamin jantan karena suara kicauannya lebih bagus nantinya, meskipun burung Trucukan betina juga bisa berkicau dan bisa gacor tapi kualitas suaranya tidak sebagus burung jantan.

On Kicau

Ciri-ciri anakan/piyik burung Trucukan jantan:

• Lebih agresif ketika minta makan dan paruhnya terbuka lebih lebar.

• Postur tubuhnya terlihat lebih besar/bongsor.

• Suaranya terdengar lebih nyaring saat minta diloloh.

• Warna rongga mulutnya terlihat lebih merah.

• Matanya tajam, tidak sayu atau seperti mengantuk.


Berikut ini cara merawat anakan/piyik burung Trucukan agar bertahan hidup dan cepat besar:

• Kandang

Untuk merawat anakan burung Trucukan, khususnya yang masih piyik/lolohan memang perlu perhatian ekstra.

Untuk anakan/piyik Trucukan yang masih berada didalam sarangnya perlu diberi penghangat, terutama pada malam hari karena bulu-bulunya belum tumbuh sempurna.

Gunakan bolam lampu 5 watt didekat sarangnya sebagai penghangat. Suhu ideal untuk menghangatkan tubuh anakan/piyikan burung adalah 37 - 38 °C. Untuk mengukur suhu di sekitar sarang burung, kita bisa menggunakan thermometer.

Sedangkan kelembabannya di atur sekitar 60 - 70% agar burung tidak keluar dari sarangnya. Untuk menjaga kelembaban, kita bisa menggunakan lap atau handuk yang lembab.

Jika anakan/piyik burung Trucukan sudah berusia 2 minggu lebih, dan sudah bisa bertengger bisa ditempatkan didalam sangkar yang bagian dasar/alasnya dilapisi kertas koran agar kaki burung tidak terjepit jeruji. Sedangkan pada bagian atas sangkar dipasang bohlam lampu 5 watt untuk menghangatkan anakan/piyik burung Trucukan.

• Pakan

Untuk anakan/piyikan burung Trucukan yang masih berusia kurang dari 1 minggu, cukup diberikan kroto segar dan jangkrik yang di ambil bagian perutnya (kepala dan kakinya dibuang). Dan bisa juga ditambahkan pisang kepok yang dilumatkan.

On Kicau

Sebelum diberikan pada anakan/piyik burung Trucukan, pakan dicelupkan dulu dalam air bersih, baru setelah itu diberikan pada burung.
Setelah anakan/piyik burung Trucukan berusia satu minggu lebih, pakan yang diberikan bisa mulai ditambah dengan voer halus yang dicampur air agar burung terbiasa mengkonsumsi voer.

Adonan voer dicampur dengan kroto atau perut jangkrik dan usahakan adonan tidak terlalu kental agar mudah ditelan.

Setelah anakan burung Trucukan berusia 2 minggu lebih, adonan voer dibuat lebih kental dan bisa langsung dilolohkan agar burung terbiasa mengkonsumsi voer polos. Tapi ekstra fooding (EF) seperti jangkrik dan kroto tetap diberikan secara terpisah. Pisang kepok juga tetap diberikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anakan burung Trucukan agar lebih sehat dan pertumbuhannya maksimal.

Setelah anakan burung Trucukan berusia 25 - 30 hari biasanya sudah mulai bisa makan sendiri. Jadi, kita sudah bisa memberikan pakan kering berupa voer kasar atau voer halus. Pada usia ini, burung sudah bisa mulai ditempatkan dikandang harian dan tidak perlu diberikan lampu penghangat lagi.

• Pemasteran

Agar nantinya burung Trucukan memiliki suara ropel panjang (ngeroll), maka sejak anakan/piyik perlu dimaster dengan suara burung Trucukan yang suaranya ropel panjang agar anakan/piyik burung Trucukan yang kita pelihara bisa menirukan suaranya. Pemasteran juga bisa menggunakan suara Mp3.

Jika ingin agar natinya burung Trucukan memiliki suara kicauan yang bervariasi, maka dari anakan/piyik harus dimaster dengan suara-suara burung lain yang kita inginkan.

Pemasteran bisa dilakukan setelah anakan/piyik burung Trucukan diloloh sampai kenyang atau ketika sedang istirahat/tidur pada siang hari, karena pada waktu tidur siang tersebut anakan burung/burung muda justru bisa mempelajari suara indukannya atau suara burung lain dengan cepat.

Untuk pemasteran menggunakan burung asli, kita tinggal menggantang burung masteran didekat kandang anakan burung Trucukan. Sedangkan pemasteran menggunakan suara Mp3 bisa dilakukan dengan cara memutarkan suara Mp3 burung yang di inginkan didekat kandang anakan burung Trucukan dengan volume sedang.

Lakukan pemasteran secara rutin setiap hari agar anakan burung Trucukan cepat merekam suara masteran dengan fasih.

Setelah anakan burung Trucukan berganti bulu atau mabung pertama, biasanya burung akan mulai belajar berkicau (ngeriwik halus) dengan suara-suara masteran yang sudah dipelajarinya.

On Kicau

Setelah burung Trucukan dewasa, materi lagu yang sudah dihafalkan/direkam akan selalu dinyanyikan setelah burung gacor untuk menunjukkan wilayah kekuasaan/teritorialnya dan untuk menarik perhatian burung Trucukan betina.

Baca juga:



Demikian sedikit informasi tentang cara merawat anakan burung Trucukan dari lolohan yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar burung Trucukan, dapat dibaca pada artikel On Kicau lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Post a Comment for "Cara merawat anakan burung Trucukan dari lolohan "