Cara merawat burung Gelatik Batu bakalan agar cepat bunyi
 |
| Burung Gelatik Batu |
On Kicau – Burung Gelatik Batu atau Gelatik Watu merupakan salah satu jenis burung kicauan yang cukup populer dan banyak dipelihara oleh para penggemar burung kicau. Meskipun burung Gelatik Batu tidak sepopuler burung kecil lainnya seperti burung Kolibri Ninja, Ciblek, Prenjak dan Pleci, tapi burung ini cukup diminati dan banyak dipelihara sebagai klangenan dirumah atau untuk dijadikan sebagai masteran.
Suara kicauan burung Gelatik Batu cukup merdu dan nyaring sehingga burung ini cocok dijadikan sebagai burung masteran untuk menambah variasi kicauan burung-burung lain seperti Murai Batu, Kacer, Cucak Ijo, Cendet dan burung-burung lainnya. Burung Gelatik Batu juga bisa memiliki suara isian jika dipelihara dari anakan dan dimasteri.
Burung Gelatik Batu atau Gelatik Watu termasuk burung yang mudah dipelihara dan bisa cepat bunyi meskipun dipelihara dari bakalan, karena burung ini tidak mudah stress dan mudah beradaptasi dengan lingkungan baru.
 |
| Burung Gelatik Batu Ombyokan |
Burung Gelatik Batu yang memiliki suara lantang dan bervariasi adalah yang berjenis kelamin jantan. Oleh karena itu sebaiknya pilihlah burung Gelatik Batu jantan karena suara kicauannya lebih bagus dan lebih rajin bunyi. Meskipun burung Gelatik Batu betina juga bisa berkicau dan bisa gacor tapi suara kicauannya cenderung monoton dan volumenya kurang keras.
Berikut ini beberapa ciri-ciri perbedaan burung Gelatik Batu jantan dan betina:
1. Gelatik Batu jantan memiliki garis hitam yang tebal dan tidak terputus dari leher sampai pangkal ekornya, sedangkan burung Gelatik Batu betina memiliki garis hitam yang tipis dan putus-putus dibeberapa bagian sampai sebatas perut.
2. Postur tubuh burung Gelatik Batu jantan terlihat lebih panjang dan tegak, sedangkan postur tubuh burung Gelatik Batu betina terlihat lebih pendek atau buntet.
3. Bulu-bulu warna hitam dibagian kepala dan pada garis dada burung Gelatik Batu jantan tampak lebih tegas dan mengkilap, sedangkan bulu-bulu warna hitam pada burung Gelatik Batu betina tampak agak kusam.
Di alam bebas burung Gelatik Batu biasa memakan ulat, serangga-serangga kecil, dan binatang-binatang kecil lainnya. Tapi ketika kita pelihara sebaiknya burung dilatih untuk makan voer untuk memudahkan dalam perawatan hariannya sehingga kita tidak repot untuk menjaga ketersediaan pakan alaminya.
Cara melatih burung Gelatik Batu bakalan ngevoer:
- Gunakan kroto yang dicampur dengan voer halus lalu ditaruh didalam cepuk, atau bisa juga menggunakan ulat hongkong yang dipotong kecil-kecil lalu dicampur dengan voer halus.
- Untuk hari pertama campuran voernya cukup sedikit saja dan untuk hari berikutnya takaran kroto atau ulat hongkong dikurangi, sedangkan untuk takaran voernya diperbanyak.
- Tambahkan takaran voernya dan kurangi campuran kroto atau ulat hongkong dari hari ke hari sampai burung Gelatik Batu bakalan mau makan voer polos tanpa campuran kroto atau ulat hongkong.
- Jika kotorannya sudah berbentuk padat dan berwarna seperti warna voer yang kita berikan berarti burung Gelatik Batu bakalan tersebut sudah ngevoer.
Cara menjinakkan burung Gelatik Batu bakalan:
- Mandikan burung dengan cara disemprot menggunakan sprayer sampai basah kuyup setiap pagi dan sore hari.
- Setelah dimandikan sampai basah kuyup kemudian burung dielus-elus dengan tangan agar lebih cepat jinak dan berikan jangkrik atau ulat hongkong langsung dari tangan.
- Gantang kandangnya ditempat yang ramai setiap hari agar burung terbiasa dengan keramaian. Meskipun awalnya burung akan glabrakan ketakutan tapi dalam beberapa hari kedepan burung akan menjadi lebih tenang dan tidak takut lagi jika ada orang yang mendekati kandangnya.
Setelah burung Gelatik Batu bakalan sudah semi jinak, kita bisa mulai menerapkan pola perawatan harian agar burung cepat bunyi.
Berikut ini perawatan harian burung Gelatik Batu agar cepat bunyi:
1. Jika cuaca cerah embunkan burung Gelatik Batu setiap pagi mulai jam 05.00 atau jam 05.30 agar burung menghirup udara segar pagi hari dan menikmati suasana pagi yang merupakan waktu favorit bagi burung-burung liar untuk berkicau saling bersahutan. Biasanya dengan rutin di embunkan burung akan mulai buka suara.
2. Pada jam 07.00 atau jam 08.00 pagi burung dimandikan dengan disemprot menggunakan sprayer atau biarkan mandi sendiri dicepuk mandinya.
3. Setelah selesai dimandikan, burung di angin-anginkan dulu sampai bulu-bulunya kering dan berikan Extra fooding (EF) berupa jangkrik, ulat hongkong, kroto atau ulat kandang.
4. Setelah bulu-bulunya kering, kemudian burung dijemur selama 1 - 2 jam.
5. Bersihkan kandangnya setiap hari agar burung merasa nyaman dan terhindar dari serangan penyakit.
6. Air minumnya juga perlu diganti setiap hari agar selalu bersih dan tidak terjangkit kuman serta bakteri yang dapat menyebabkan penyakit.
Jenis pakan dan settingan harian untuk burung Gelatik Batu:
1. Voer
Berikan voer halus setiap hari sebagai pakan utama untuk burung Gelatik Batu dan ganti voernya setiap 3 hari sekali dengan yang baru agar tidak berjamur.
2. Jangkrik
Berikan jangkrik ukuran kecil sebanyak 3 ekor pada pagi hari dan 3 ekor pada sore hari.
3. Ulat hongkong
Berikan ulat hongkong sebanyak 5 ekor pada pagi hari dan 5 ekor pada sore hari. Sebaiknya pilih ulat hongkong yang masih berwarna putih (baru ganti kulit).
4. Kroto
Berikan kroto segar seminggu 2 kali dengan porsi 1 sendok makan untuk mendongkrak birahi burung agar lebih rajin bunyi.
5. Ulat kandang
Ulat kandang juga bisa diberikan setiap hari dengan porsi 1 cepuk kecil.
Lakukan perawatan di atas secara rutin dan konsisten agar burung Gelatik Batu bakalan cepat jinak dan cepat bunyi.
Baca juga:
Demikian sedikit informasi tentang cara merawat burung Gelatik Batu bakalan agar cepat bunyi dan gacor yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar burung Gelatik, dapat dibaca pada artikel On Kicau lainnya.
Semoga bermanfaat
Terima kasih
Post a Comment for "Cara merawat burung Gelatik Batu bakalan agar cepat bunyi"