Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Cara merawat anakan burung Sirtu agar bertahan hidup dan cepat besar

gambar sepasang anakan burung sirtu/cipoh
Anakan Burung Sirtu/Cipoh

On Kicau – Burung Sirtu atau Cipoh adalah salah satu jenis burung ocehan yang cukup populer dan banyak digemari oleh para Kicau Mania di Indonesia, karena burung ini memiliki suara kicauan yang khas dan merdu meskipun cenderung monoton.

Tapi jika dipelihara dari anakan/lolohan, burung ini juga bisa dimaster dengan suara-suara burung lain meskipun hanya bisa menirukan beberapa jenis suara saja.

Selain itu, jika dipelihara dari anakan/piyik, burung Sirtu/Cipoh juga bisa cepat gacor, lebih jinak dan cethetan sehingga lebih menyenangkan.

Tapi untuk merawat anakan burung Sirtu/Cipoh, apalagi yang masih lolohan memang memerlukan kesabaran dan ketelatenan agar burung bisa bertahan hidup dan sehat.


Saat masih anakan/piyik merupakan masa-masa kritis, sebab kondisi fisik burung masih sangat lemah, bulu-bulunya masih belum tumbuh sempurna dan belum bisa makan sendiri sehingga harus diloloh.

Untuk merawat anakan burung Sirtu dari lolohan memang membutuhkan perhatian ekstra dan tentunya harus meluangkan cukup banyak waktu karena setiap 15 menit sekali biasanya anakan burung Cipoh akan merengek-rengek minta diloloh dengan membuka paruhnya lebar-lebar.

Berikut ini cara merawat dan meloloh anakan burung Sirtu/Cipoh agar bertahan hidup dan cepat besar:

gambar piyik burung sirtu
Piyik Burung Sirtu

1. Penempatan

Anakan burung Sirtu, terutama yang masih piyik/lolohan memang memerlukan perhatian ekstra agar bisa bertahan hidup, sehat dan cepat besar.

Jika kita mendapatkan anakan/piyik burung Sirtu yang masih berada didalam sarangnya, maka burung perlu diberi penghangat, terutama pada malam hari agar tidak kedinginan karena bulu-bulunya belum tumbuh sempurna.

Pasang bolam lampu 5 watt didekat sarangnya sebagai penghangat. Suhu ideal untuk menghangatkan tubuh anakan/piyikan burung adalah 37 - 38 °C.

Untuk mengukur suhu di sekitar sarang burung bisa menggunakan thermometer. Tapi jika tidak ada thermometer cukup dikira-kira saja jarak bolam lampunya agar anakan burung Sirtu merasa hangat tapi tidak kepanasan.

Jika anakan/piyik burung Sirtu sudah berusia 2 minggu lebih dan sudah bisa bertengger, maka anakan burung sudah bisa ditempatkan didalam sangkar harian yang bagian dasar/alasnya dilapisi dengan kertas agar kaki burung tidak terjepit jeruji kandang dan pada bagian atas kandang dipasang bolam lampu 5 watt sebagai penghangat.

2. Cara meloloh anakan burung Sirtu/Cipoh

Untuk anakan burung Sirtu yang usianya masih dibawah 1 minggu, cukup diloloh dengan kroto segar yang sudah dibersihkan dari semut-semutnya dan jangkrik kecil tapi cukup di ambil bagian perutnya saja.

Sebelum dilolohkan pada anakan burung Sirtu, kroto atau perut jangkrik dicelupkan air terlebih dulu agar lebih mudah ditelan.

Untuk anakan burung Sirtu yang berusia 1 minggu lebih bisa mulai diberi pakan berupa adonan voer dan kroto atau perut jangkrik.

Siapkan voer halus, kroto segar dan air bersih, lebih bagus lagi jika mengguanakan air matang. Campurkan ketiga bahan tersebut lalu di aduk sampai rata untuk dijadikan adonan. Usahakan adonan tidak terlalu kental agar mudah ditelan.

Lolohkan adonan tersebut pada anakan burung Sirtu menggunakan kayu atau sendok kecil yang tepinya halus agar tidak melukai paruh dan tenggorokan burung.

Jika anakan burung Sirtu/Cipoh sudah berusia 2 - 3 minggu, adonan voer dan kroto/perut jangkrik dibuat lebih kental.

Setelah anakan burung Sirtu berusia 3 - 4 minggu biasanya sudah bisa mematuk makanan sendiri, jadi sudah bisa mulai diberikan voer halus kering.

Pada usia ini anakan burung Sirtu sudah bisa ditempatkan didalam kandang harian karena sudah bisa bertengger dengan baik dan sudah tidak perlu diberi lampu penghangat lagi karena bulu-bulunya sudah tumbuh semua.

3. Pemasteran

Meskipun burung Sirtu bukan termasuk burung cerdas yang bisa menirukan banyak suara kicauan burung lain, tapi jika dimaster dari piyik/lolohan burung ini juga bisa menirukan beberapa suara burung lain yang sering didengarnya.

Pemasteran bisa dilakukan setelah burung diberi makan atau ketika burung sedang istirahat pada siang hari, karena pada saat itulah anakan burung lebih mudah merekam suara masteran yang sering didengarnya.

Pemasteran lebih efektif jika menggunakan burung-burung masteran, caranya cukup gantang kandang burung-burung masteran didekat kandang anakan burung Sirtu setiap hari.

Gunakan burung-burung masteran yang gacor agar suara kicauannya bisa terdengar setiap saat oleh anakan burung Sirtu yang dimaster.

Tapi jika tidak punya burung masteran, bisa juga menggunakan suara Mp3, caranya cukup diperdengarkan dengan suara sedang.

Pilihlah file Mp3 yang suaranya jernih dan intonasinya jelas agar mudah direkam oleh anakan burung Sirtu yang dimaster.

Lakukan pemasteran secara rutin setiap hari sejak burung masih piyik/lolohan agar burung bisa merekam suara-suara masterannya dengan fasih dan menjadi suara isiannya setelah dewasa sehingga suara kicauannya lebih bervariasi.

Setelah anakan burung Sirtu mabung pertama dan berganti bulu, biasanya burung sudah mulai ngeriwik untuk menyusun suara-suara masteran yang sudah dipelajari.


Nantinya setelah burung Sirtu dewasa, suara-suara masteran yang sudah dipelajari tersebut akan menjadi isian permanen dan akan dinyanyikan setiap hari.

Selain memiliki suara kicauan yang lebih bervariasi, burung Sirtu yang dipelihara dari lolohan juga akan lebih jinak, lebih gacor dan bahkan cethetan jika dilatih setiap hari.

Sedangkan jika memelihara burung Sirtu bakalan tangkapan hutan yang sudah dewasa, tentunya burung tidak bisa dimaster karena suara kicauan burung ini cenderung monoton. Selain itu, burung Sirtu muda hutan juga susah jinak dan membutuhkan waktu lama untuk menjadi gacor.

4. Perawatan mandi dan penjemuran

Setelah berganti bulu, burung Sirtu mulai dijemur setiap pagi tapi cukup 15 - 30 menit saja dan semakin besar, durasi penjemuran terus ditingkatkan

Mandikan burung Sirtu setiap pagi jika cuaca cerah dengan cara disemprot halus menggunakan sprayer tapi jangan sampai basah kuyup.

5. Kebersihan kandang

Agar burung Sirtu merasa nyaman dan selalu sehat, kebersihan kandangnya juga harus diperhatikan karena kotoran yang menumpuk dan sisa-sisa pakan yang berceceran didasar kandang bisa menjadi sarang kuman dan bakteri penyebab penyakit.


Demikian sedikit informasi tentang cara merawat anakan burung Sirtu/Cipoh lolohan agar bertahan hidup dan cepat besar yang dapat kami sampaikan pada artikel kali ini. Untuk informasi lain seputar burung Sirtu/Cipoh, dapat dibaca pada artikel On Kicau lainnya.

Semoga bermanfaat
Terima kasih

Post a Comment for "Cara merawat anakan burung Sirtu agar bertahan hidup dan cepat besar"